Waspadai, Penyakit Epididimitis Pada Pria!

Apa Itu Epididimitis?
Epididimitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada epididimis, yaitu saluran yang berada di atas dan mengelilingi testis. Epididimis berperan penting dalam mengangkut, menyimpan, dan mematangkan sel sperma yang dihasilkan oleh testis. Ada dua jenis epididimitis, yaitu akut dan kronis. Epididimitis akut biasanya berlangsung kurang dari 6 minggu, sementara epididimitis kronis berlangsung lebih dari 6 minggu.
Penyebab Epididimitis
Epididimitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang terkait dengan beberapa kondisi, antara lain:
- Infeksi saluran kemih
- Prostatitis (infeksi prostat)
- Penyakit menular seksual (PMS), seperti gonore dan klamidia
Selain itu, epididimitis juga dapat disebabkan oleh komplikasi dari pemasangan kateter atau pengangkatan prostat (prostatektomi). Risiko terkena penyakit ini lebih tinggi pada pria yang sering berganti-ganti pasangan seks dan tidak menggunakan kondom.
Gejala Epididimitis
Gejala utama epididimitis adalah nyeri dan pembengkakan pada skrotum. Nyeri yang dirasakan bisa ringan hingga berat. Pada kasus yang parah, peradangan dapat menyebabkan kesulitan berjalan akibat nyeri hebat. Infeksi juga dapat menyebar ke testis yang berdekatan dan menimbulkan gejala sistemik, seperti demam dan pembentukan abses (nanah).
Gejala lain yang mungkin muncul, antara lain:
- Nyeri pada testis saat buang air besar
- Pembengkakan testis
- Pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena
- Benjolan di testis
- Keluar nanah dari lubang ujung penis
- Demam
- Darah dalam cairan semen
- Nyeri saat berkemih
- Nyeri di selangkangan
- Nyeri saat berhubungan seks atau ejakulasi
Pengobatan Epididimitis
Pengobatan utama untuk epididimitis adalah pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri dan anti-inflamasi. Penderita disarankan untuk beristirahat dengan mengangkat skrotum dan mengompresnya dengan air dingin.
Pencegahan Epididimitis
Saat menjalani operasi, penderita dapat diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah risiko terjadinya epididimitis. Epididimitis yang disebabkan oleh PMS dapat dicegah dengan melakukan hubungan seksual yang aman, seperti tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom.