Kaki Kram Saat Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Kaki Kram Saat Tidur
Penyebab pasti kram kaki saat tidur masih belum diketahui, namun berikut beberapa kemungkinan penyebab dan faktor risiko yang bisa meningkatkan potensi mengalaminya:
Kelelahan Otot
Aktivitas berlebihan dapat menyebabkan kelelahan otot, yang merupakan penyebab utama kram di malam hari. Kelelahan otot dapat terjadi saat seseorang melakukan aktivitas yang melebihi kemampuan fisiknya. Menggunakan otot secara intens dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko kram.
Selain itu, berdiri dalam jangka waktu lama pada siang hari juga dapat memicu kelelahan otot, yang berpotensi menyebabkan kram pada malam hari.
Minimnya Aktivitas Siang Hari
Sebaliknya, duduk dalam waktu lama pada siang hari juga dapat menyebabkan kram kaki saat tidur. Minimnya aktivitas fisik membuat otot-otot tidak meregang dengan baik, sehingga meningkatkan risiko kram, terutama pada malam hari sebelum atau saat tidur.
Posisi Tubuh yang Tidak Tepat
Duduk atau berbaring dengan posisi yang membatasi gerakan atau aliran darah ke kaki, seperti menyilangkan kaki atau mengistirahatkan satu kaki di atas kaki lainnya, dapat memicu kram saat tidur. Posisi tubuh yang tidak tepat ini juga dapat memperpendek otot betis, yang semakin meningkatkan risiko kram.
Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko kram kaki saat tidur juga meningkat. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 33% orang di atas 50 tahun mengalami kram di malam hari secara kronis. Hal ini disebabkan oleh melemahnya otot pada lansia, yang berdampak pada keseimbangan dan mobilitas, sehingga meningkatkan risiko terjatuh.
Kehamilan
Wanita hamil berisiko mengalami kram kaki di malam hari akibat perubahan kadar hormon yang menyebabkan penumpukan cairan tubuh. Cairan yang terkumpul di kaki akibat gravitasi dapat memicu kram.
Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan ujung saraf menjadi lebih sensitif, sehingga memicu kontraksi berlebihan dan menekan ujung saraf motorik, yang berujung pada kram. Dehidrasi juga dapat terjadi saat seseorang banyak mengeluarkan keringat, terutama setelah berolahraga di bawah terik matahari.
Efek Samping Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kram otot sebagai efek samping, seperti:
- Naproxen
- Teriparatide
- Raloxifene
- Levalbuterol
- Albuterol/ipratropium
- Pregabalin
- Estrogen terkonjugasi
- Sukrosa besi intravena
Kondisi Medis
Kondisi medis kronis tertentu juga dapat meningkatkan risiko kram kaki, antara lain:
- Penyakit kardiovaskular
- Diabetes
- Gagal ginjal
- Gagal hati
- Lumbar spinal stenosis
- Kaki rata
- Hipotiroidisme
- Osteoartritis
- Kerusakan saraf
- Gangguan saraf
- Gangguan penggunaan alkohol
Penyakit Arteri Perifer
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke tungkai terhambat akibat penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri). Selain kram, penderita penyakit arteri perifer juga dapat mengalami kebas, tungkai terasa berat, atau nyeri. Nyeri biasanya memburuk saat beraktivitas dan berkurang setelah beristirahat.
Cara Mengatasi Kram Kaki Saat Tidur
Terdapat beberapa perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kram kaki saat tidur, di antaranya:
- Meregangkan otot
- Bangun dari tempat tidur dan berdirilah dengan kaki rata di lantai, kemudian tekan lantai dengan kuat
- Memijat area yang kram dengan tangan
- Melenturkan kaki dengan memegang jari-jari kaki dan menariknya ke arah tubuh
- Mengompres dengan es batu
- Mandi air hangat
Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau aspirin, tidak akan membantu meredakan kram kaki karena kondisi ini tidak berhubungan dengan peradangan. Obat-obatan tersebut hanya dapat membantu mengatasi rasa sakit akibat kram, tetapi tidak meredakan kram itu sendiri.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengobati kram kaki kronis, seperti:
- Carisoprodol
- Gabipentin
- Diltiazem
- Verapamil
- Orphenadrine
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk membahas obat-obatan ini dan potensi efek sampingnya.
Mencegah Kram Kaki Saat Tidur
Mencegah kram kaki dalam jangka panjang mungkin merupakan pilihan terbaik bagi sebagian orang. Berikut beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:
- Olahraga Ringan: Olahraga ringan pada penghujung hari dapat efektif mengurangi kram, seperti berjalan kaki atau bersepeda statis selama beberapa menit sebelum tidur.
- Minum Banyak Air: Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dapat mencegah kram karena air putih menjaga otot berfungsi dengan baik. Orang dewasa dianjurkan mengonsumsi sekitar 2 liter air per hari.
- Mengganti Sepatu: Beberapa orang menemukan bahwa kram berkurang saat mereka memakai sepatu yang lebih suportif. Jika Anda tidak yakin apakah sepatu yang digunakan menjadi penyebab kram, berkonsultasilah dengan dokter Spesialis Penyakit Kaki.