10 Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Sering Buang Air Kecil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sering buang air kecil dapat menjadi tanda adanya berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit ginjal hingga konsumsi cairan yang berlebihan. Namun, jika disertai gejala lain seperti demam, ingin buang air kecil yang mendesak, dan nyeri perut, kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh infeksi saluran kemih.
Penyebab Sering Buang Air Kecil
Berikut adalah beberapa penyebab sering buang air kecil yang perlu diwaspadai:
- Diabetes
Sering buang air kecil dengan jumlah urine yang sangat banyak dapat menjadi gejala awal dari diabetes tipe 1 atau tipe 2. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak dapat mengontrol kadar gula darah, sehingga ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring darah. Akibatnya, tubuh membutuhkan cairan lebih banyak untuk mencegah dehidrasi.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK adalah penyebab paling umum dari sering buang air kecil. Infeksi dapat memasuki tubuh dari luar dan menyebabkan peradangan pada sistem kemih, yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
- Sistitis Interstisial
Kondisi ini merupakan peradangan pada kandung kemih yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, nyeri, dan tekanan pada kandung kemih.
- Kandung Kemih Overaktif
Kondisi ini dapat menyebabkan sering buang air kecil yang sulit dikontrol, disertai keluarnya urine secara tidak sengaja (inkontinensia urgensi).
- Pembesaran Prostat Jinak
Prostat yang membesar dapat menekan sistem saluran kemih dan menyebabkan sering buang air kecil. Kondisi ini disebut benign prostatic hyperplasia (BPH).
- Kehamilan
Selama kehamilan, pertumbuhan janin dapat menekan kandung kemih, sehingga ibu hamil akan lebih sering buang air kecil, terutama pada trimester pertama dan ketiga.
- Penggunaan Diuretik
Diuretik adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Obat ini bekerja dengan membuang kelebihan cairan dari tubuh, sehingga menyebabkan sering buang air kecil.
- Stroke atau Penyakit Saraf Lainnya
Kerusakan pada saraf yang mempersarafi kandung kemih dapat menyebabkan masalah pada fungsi kandung kemih, seperti tidak dapat menahan kencing atau merasa ingin buang air kecil terus-menerus.
- Hiperkalsemia
Kondisi ini terjadi saat kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi, dapat menyebabkan sering buang air kecil, haus berlebihan, dan masalah lainnya.
Selain itu, kondisi lain yang dapat menyebabkan sering buang air kecil antara lain:
- Stroke
- Tumor panggul
- Radang vagina
- Prolaps organ panggul wanita
- Batu kandung kemih
- Kanker kandung kemih dan ovarium
- Terapi radiasi ke area panggul
- Konsumsi kafein, nikotin, pemanis buatan, dan alkohol berlebihan
Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil
Pengobatan untuk sering buang air kecil berfokus pada mengatasi masalah mendasar yang menyebabkannya. Misalnya, jika diabetes menjadi penyebab, pengobatannya adalah mengontrol kadar gula darah.
Beberapa cara mengatasi sering buang air kecil antara lain:
- Melatih Ulang Kandung Kemih
Metode ini melibatkan pengurangan frekuensi buang air kecil secara bertahap selama 12 minggu. Tujuannya adalah melatih kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama.
- Mengontrol Asupan Cairan
Minum cairan yang cukup dapat mencegah konsentrasi urine yang berlebihan. Namun, hindari minum sebelum tidur untuk mencegah buang air kecil di malam hari.
- Mengubah Pola Makan
Hindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau memperburuk gejala, seperti kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, makanan berbahan dasar tomat, cokelat, dan makanan pedas. Sebaliknya, konsumsi makanan berserat tinggi untuk mencegah sembelit yang dapat memperburuk sindrom kandung kemih overaktif.
- Senam Kegel
Latihan ini dapat memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra, sehingga meningkatkan kontrol kandung kemih.
- Biofeedback
Teknik ini membantu mempelajari cara kerja otot panggul untuk mengontrolnya dengan lebih baik.
Jika sering buang air kecil disertai gejala lain atau tidak membaik dengan pengobatan di rumah, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.