Notifikasi

Loading…

Pseudobulbar Affect: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

 Pseudobulbar Affect: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Pseudobulbar Affect: Kondisi Ketika Seseorang Tertawa dan Menangis Secara Tiba-tiba dan Tidak Terkendali

Pseudobulbar affect (PBA) adalah gangguan sistem saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontrol emosi, sehingga menyebabkan tawa atau tangisan yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat berdampak besar pada kehidupan penderita dan orang-orang di sekitarnya.

Gejala Pseudobulbar Affect

Gejala utama PBA meliputi:

  • Tertawa atau menangis tiba-tiba dan intens yang tidak dapat dikendalikan
  • Respon emosi yang tidak sesuai dengan situasi
  • Gejolak frustrasi dan amarah
  • Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi

Gejala-gejala ini dapat terjadi beberapa kali sehari atau beberapa kali sebulan, dan tidak selalu berkaitan dengan suasana hati. Sebagian orang merasakan gejolak emosi yang datang sangat cepat layaknya kejang, sehingga sering disalahartikan sebagai depresi atau gangguan bipolar.

Penyebab Pseudobulbar Affect

Penyebab pasti PBA belum diketahui secara pasti, tetapi biasanya dikaitkan dengan gangguan fungsi otak akibat kondisi neurologis tertentu, seperti:

  • Penyakit Alzheimer
  • Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
  • Tumor otak
  • Stroke
  • Cedera otak traumatis

Gangguan pada jalur saraf di otak, terutama area otak kecil yang mengatur respons emosi, diduga menjadi penyebab hilangnya kendali emosi pada PBA.

Diagnosis Pseudobulbar Affect

Diagnosis PBA cukup sulit karena memiliki kemiripan dengan depresi atau gangguan suasana hati lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menginformasikan dokter tentang semua gejala yang dialami secara rinci.

Cara Mengatasi Pseudobulbar Affect

Pengobatan PBA bertujuan untuk mengurangi keparahan dan frekuensi ledakan emosi. Beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan meliputi:

  • Antidepresan
  • Dextromethorphan hydrobromide dan quinidine sulfate (satu-satunya obat yang disetujui FDA untuk pengobatan PBA)

Seorang terapis okupasi juga dapat membantu mengembangkan cara untuk menyelesaikan tugas sehari-hari saat gejala PBA menyerang.

Tips Mengendalikan Gejala Pseudobulbar Affect

  • Mengambil napas dalam-dalam
  • Berfokus pada hal lain
  • Merilekskan bahu dan otot wajah
  • Mengubah posisi tubuh

Komplikasi Pseudobulbar Affect

Gejala PBA yang parah dapat menyebabkan rasa malu, isolasi sosial, kecemasan, dan depresi. Kondisi ini juga dapat mengganggu kemampuan bekerja dan melakukan tugas sehari-hari.

Pencegahan Pseudobulbar Affect

Tidak ada cara pasti untuk mencegah PBA. Namun, menjaga kesehatan otak melalui olahraga dan pola makan sehat dapat membantu mengurangi risiko stroke, salah satu faktor risiko PBA.

Jika Anda mengalami gejala-gejala PBA, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat, gejala PBA dapat dikelola dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…