Polio (Poliomyelitis): Kenali Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahannya

Definisi Polio
Polio atau Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menginfeksi sel-sel tenggorokan dan usus, lalu menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah, termasuk sistem saraf dan otak. Gejala polio yang paling terkenal adalah kelumpuhan, meski tidak semua penderita mengalaminya.
Penyebab Polio
Penyebab polio adalah virus polio, yang menular melalui rute fekal-oral. Virus ini disebarkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita polio. Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui kotorannya selama berminggu-minggu, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
Gejala Polio
Gejala polio bervariasi tergantung jenisnya:
Polio Nonparalitik
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Muntah
- Nyeri leher atau kaku
- Nyeri punggung atau kaku
Polio Paralitik
- Hilangnya refleks
- Nyeri atau kelemahan otot yang parah
- Anggota badan lemah
- Lumpuh tiba-tiba
- Cacat anggota badan, terutama pinggul, pergelangan kaki, dan kaki
Sindrom Pasca-Polio
- Kelelahan
- Lemah dan nyeri otot atau sendi
- Pengecilan otot (atrofi)
- Sulit menelan
- Gangguan pernapasan saat tidur
Faktor Risiko Polio
Beberapa faktor risiko polio antara lain:
- Anak-anak
- Wanita hamil
- Orang yang tinggal di daerah dengan akses air terbatas dan sanitasi buruk
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
- Orang yang belum diimunisasi polio
Diagnosis Polio
Dokter mencurigai polio berdasarkan gejala seperti kekakuan leher, refleks anggota gerak yang tidak normal, kesulitan menelan, dan kesulitan bernapas. Tes laboratorium berupa pemeriksaan virus polio pada sekresi tenggorokan, sampel tinja, atau cairan serebrospinal dapat mengonfirmasi diagnosis.
Pengobatan Polio
Tidak ada obat khusus untuk polio. Pengobatan difokuskan pada peningkatan kenyamanan penderita, mengelola gejala, dan mencegah komplikasi, seperti:
- Istirahat di tempat tidur
- Obat penghilang rasa sakit
- Obat antispasmodik
- Antibiotik
- Ventilator
- Terapi fisik
Komplikasi Polio
Beberapa komplikasi polio meliputi:
Kelumpuhan
Polio dapat menyebabkan kelumpuhan otot sementara atau permanen, tergantung pada tingkat kerusakan sel saraf. Kelumpuhan paling umum terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.
Edema Paru
Edema paru adalah peningkatan tekanan darah di pembuluh darah paru-paru, menyebabkan paru-paru terisi cairan dan sulit menyerap oksigen.
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi terjadi ketika benda asing masuk ke paru-paru, seperti isi perut. Hal ini dapat terjadi pada penderita polio yang mengalami kerusakan otot.
Miokarditis
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang dapat disebabkan oleh virus polio yang menyerang sel-sel saraf di jantung.
Depresi
Kelumpuhan akibat polio dapat menyebabkan depresi, terutama jika penderita mengalami kecacatan fisik dan mental.
Pencegahan Polio
Imunisasi adalah cara paling efektif mencegah polio. Vaksin polio tersedia dalam dua bentuk:
- Vaksin tidak aktif (IPV)
- Vaksin oral (OPV)
IPV diberikan melalui suntikan dan tidak dapat menyebabkan polio. OPV diberikan melalui mulut dan memberikan kekebalan usus yang baik, namun dapat kembali ke bentuk berbahaya pada beberapa kasus. Anak-anak harus menerima empat dosis vaksin polio sebelum usia 6 tahun.