Kenali Perdarahan Uterus Abnormal: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Apa Itu Perdarahan Uterus Abnormal?
Perdarahan uterus abnormal adalah kondisi medis yang ditandai dengan pendarahan pada uterus yang tidak wajar di luar periode menstruasi. Pendarahan yang terjadi bisa sangat deras, ringan, berkepanjangan, sering, atau tidak teratur. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada siklus hormonal menstruasi dan juga dikenal sebagai Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB).
Gejala Perdarahan Uterus Abnormal
Gejala perdarahan uterus abnormal yang paling umum adalah pendarahan berat atau ringan di luar siklus menstruasi atau selama masa menstruasi. Berikut adalah beberapa gejala lainnya:
- Pendarahan menstruasi yang tidak biasa atau sangat banyak
- Menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari
- Pendarahan terjadi dalam siklus bulanan kurang dari 21 hari
- Muncul bercak-bercak di luar hari menstruasi
- Pendarahan mungkin muncul di luar siklus menstruasi
Pendarahan juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
- Nyeri payudara
- Nyeri pinggul
- Tekanan darah rendah
- Nyeri perut
- Pusing
- Lemah atau lelah
- Denyut nadi meningkat
- Pucat
- Pembalut cepat penuh
Jika perdarahan berlangsung lama hingga berbulan-bulan, dapat menyebabkan kadar hemoglobin menurun di bawah 7. Kondisi ini menimbulkan tanda-tanda anemia berat seperti pucat, mudah lelah, berdebar-debar, sesak napas, dan pusing.
Penyebab Perdarahan Uterus Abnormal
Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh gangguan hormonal atau faktor non-hormonal lainnya, seperti:
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang cepat
- Efek samping pil KB tertentu
- Efek stres secara emosional atau fisik
- Penggunaan KB IUD atau perangkat intrauterin
- Gangguan faktor pembekuan darah
- Efek samping obat pengencer darah
Pendarahan abnormal selama siklus menstruasi juga dapat terjadi akibat komplikasi dari kondisi medis lain, seperti:
- Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
- Endometriosis
- Fibroid Rahim (Mioma Uteri)
- Polip Uterus
Pendarahan abnormal juga dapat terjadi akibat penyakit yang memengaruhi hati, kelenjar tiroid, ginjal, kelenjar adrenal, atau infeksi serviks.
Faktor Risiko Perdarahan Uterus Abnormal
Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB):
- Wanita di atas usia 35 tahun atau mendekati menopause
- Remaja
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Diabetes
- Hipertensi
Pengobatan Perdarahan Uterus Abnormal
Pengobatan perdarahan uterus abnormal akan disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan:
- Hormon: Pil KB atau obat terapi hormon lainnya untuk mengatur siklus menstruasi dan mengurangi pendarahan.
- Gonadotropin-releasing hormone agonists (GnRHa): Menghentikan produksi hormon tertentu yang menyebabkan pendarahan abnormal.
- Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS): Digunakan sebelum siklus menstruasi untuk meringankan pendarahan.
- Asam Traneksamat: Membantu pembekuan darah dan mengontrol pendarahan berat.
Dokter mungkin juga memberikan perawatan atau pengobatan lain berdasarkan kondisi pasien, seperti jika pasien mendekati menopause atau berencana untuk hamil.
Pencegahan Perdarahan Uterus Abnormal
Meskipun perdarahan uterus abnormal mungkin tidak dapat dicegah sepenuhnya, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya, seperti:
- Mencatat siklus dan pola menstruasi
- Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami pendarahan yang tidak normal
Dengan mengenali gejala dan penyebab perdarahan uterus abnormal, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasinya dengan tepat.