Bahaya Pijat Patah Tulang yang Perlu Diwaspadai
Bahaya Pijat Patah Tulang
Pijat patah tulang, atau sering disebut urut patah tulang, memang sudah menjadi pengobatan alternatif yang umum dilakukan masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa pijat patah tulang juga memiliki beberapa risiko bahaya yang perlu Anda waspadai?
Berikut adalah potensi bahaya pijat patah tulang:
Nyeri Tulang
Pijat pada tulang yang terkilir, retak, atau patah justru dapat memperburuk nyeri yang Anda alami. Tekanan yang diberikan saat memijat dapat memperparah cedera tulang.
Dislokasi
Salah satu bahaya pijat patah tulang lainnya adalah dislokasi atau pergeseran tulang. Dislokasi terjadi ketika tulang bergeser dari sendi atau posisi normalnya, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat.
Cedera Jaringan Lunak
Jaringan lunak, seperti tendon, otot, dan ligamen, dapat mengalami cedera akibat pijat patah tulang. Hal ini dapat terjadi karena terapis pijat menekan titik-titik yang salah atau menggunakan tekanan yang terlalu kuat.
Kondisi yang Semakin Buruk
Pijat patah tulang dapat memperburuk kondisi patah tulang jika tidak dilakukan dengan benar. Hal ini karena terapis pijat biasanya tidak melakukan pemeriksaan rontgen terlebih dahulu, sehingga tidak mengetahui kondisi tulang yang patah secara pasti.
Cedera Saraf
Meskipun jarang terjadi, pijat patah tulang juga dapat menimbulkan risiko cedera saraf. Terapis yang menekan terlalu kuat pada bagian leher atau bahu dapat menyebabkan cedera pada saraf.
Risiko Masalah Tulang Lainnya
Jika dilakukan secara berlebihan, pijat patah tulang dapat memicu sel-sel tulang berkembang tidak terkontrol dan menyebabkan masalah tulang lainnya, seperti tumor atau kanker tulang.
Memperlambat Penyembuhan
Mengandalkan pijat patah tulang saja tanpa penanganan medis dapat memperlambat proses penyembuhan. Dokter biasanya menggunakan teknik pengobatan yang lebih efektif untuk penyembuhan patah tulang.
Penanganan Patah Tulang yang Lebih Efektif
Selain pijat patah tulang, ada beberapa cara yang lebih efektif untuk menangani patah tulang, di antaranya:
- Konsumsi suplemen protein untuk membantu pertumbuhan dan perbaikan struktur tulang
- Konsumsi suplemen mineral, seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, untuk kekuatan tulang
- Konsumsi vitamin tambahan, seperti vitamin C, D, dan K, untuk membangun kembali struktur tulang
- Konsumsi antioksidan untuk memperbaiki kerusakan saraf dan tulang
- Berhenti merokok karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan tulang
- Lakukan terapi fisik untuk meningkatkan respon tulang dan mempercepat pemulihan
Sebelum melakukan pengobatan alternatif, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penanganan yang tepat dan aman. Dokter dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan patah tulang yang Anda alami.
