Notifikasi

Loading…

Skoliosis: Diagnosis dan Penanganannya

 Skoliosis: Diagnosis dan Penanganannya

Skoliosis: Diagnosis

Skoliosis sering kali pertama kali terdeteksi melalui tes medis rutin di sekolah, pemeriksaan dokter anak, atau observasi orang tua. Tanda-tanda awal skoliosis meliputi bahu atau tulang belikat yang tidak simetris, ketidakseimbangan tinggi antara pinggang kiri dan kanan, atau postur tubuh yang cenderung ke satu sisi. Diagnosis pasti skoliosis ditetapkan melalui pemeriksaan tulang dan sinar-X untuk menentukan derajat kelengkungan tulang belakang.

Jenis-jenis Skoliosis

Setelah mendiagnosis skoliosis, dokter akan mengidentifikasi jenisnya, antara lain:

  • Skoliosis Idiopatik: Jenis skoliosis yang paling umum, penyebabnya tidak diketahui.
  • Skoliosis Kongenital: Disebabkan oleh kelainan tulang belakang sejak lahir.
  • Skoliosis Neuromuskular: Disebabkan oleh gangguan saraf atau otot.
  • Skoliosis Degeneratif: Terjadi pada orang dewasa karena proses penuaan.

Penanganan Skoliosis

Penanganan skoliosis bervariasi tergantung derajat kelengkungan tulang belakang dan jenis skoliosisnya. Penanganan yang umum meliputi:

Observasi

Bagi remaja dengan skoliosis ringan (kurang dari 25 derajat), dokter biasanya akan melakukan observasi berkala setiap 4-6 bulan. Pemeriksaan fisik dan sinar-X digunakan untuk memantau perkembangan skoliosis.

Penyangga (Bracing)

Penyangga tulang belakang digunakan untuk anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan dan memiliki derajat kelengkungan antara 25-40 derajat. Penyangga berfungsi untuk mencegah perkembangan kelengkungan tulang belakang, tetapi perlu dipakai secara konsisten.

Operasi

Operasi biasanya dianjurkan untuk penderita skoliosis dengan kelengkungan lebih dari 40-50 derajat. Tujuan operasi adalah untuk menghentikan pertambahan kelengkungan tulang belakang. Selama operasi, dokter akan menanamkan batang logam untuk memperbaiki kelengkungan dan mempertahankan posisi tulang belakang yang tepat.

Terapi Pendukung

Selain penanganan medis, penderita skoliosis juga disarankan untuk melakukan terapi pendukung, seperti stimulasi listrik, latihan khusus, dan manipulasi tulang belakang. Terapi ini tidak terbukti dapat mencegah perkembangan skoliosis, namun dapat membantu menjaga kekuatan dan kelenturan otot-otot di sekitar tulang belakang.

Kiat Menjaga Kesehatan Tulang Belakang

Selain menjalani penanganan medis, penderita skoliosis juga dapat melakukan beberapa hal untuk menjaga kesehatan tulang belakang mereka, antara lain:

  • Menjaga postur tubuh yang baik
  • Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang teratur
  • Mempertahankan berat badan yang sehat
  • Menghindari aktivitas yang dapat memperburuk skoliosis

Dengan penanganan yang tepat dan upaya untuk menjaga kesehatan tulang belakang, penderita skoliosis dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…