Notifikasi

Loading…

Trikomoniasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

 Trikomoniasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Trikomoniasis: Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit _Trichomonas vaginalis_. Umumnya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang berarti sehingga seringkali tidak disadari oleh penderitanya.

Namun, jika tidak ditangani dengan baik, trikomoniasis dapat meningkatkan risiko penularan HIV. Berikut informasi lengkap mengenai trikomoniasis, mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, hingga pengobatannya.

Gejala Trikomoniasis

Pada tahap awal, trikomoniasis biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala umumnya baru muncul beberapa minggu setelah infeksi terjadi.

Pada wanita, gejala trikomoniasis meliputi:

  • Keputihan berbau busuk dengan warna abu-abu, kuning, atau hijau
  • Kemerahan, gatal, dan sensasi terbakar di area genital
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual

Pada pria, gejala trikomoniasis biasanya lebih jarang terjadi. Namun, jika muncul, gejala trikomoniasis pada pria antara lain:

  • Rasa terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi
  • Gatal atau iritasi di dalam penis
  • Keluar cairan putih tipis dari penis
  • Kebutuhan buang air kecil yang lebih sering

Penyebab Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa bersel tunggal, _Trichomonas vaginalis_. Penularan infeksi ini terjadi melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.

Selain hubungan seksual vaginal, trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual oral atau anal.

Faktor Risiko Trikomoniasis

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena trikomoniasis, antara lain:

  • Wanita, terutama wanita yang sudah dewasa
  • Memiliki banyak pasangan seksual
  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom
  • Riwayat IMS, termasuk trikomoniasis sebelumnya

Diagnosis Trikomoniasis

Diagnosis trikomoniasis dilakukan dengan memeriksa sampel cairan vagina untuk wanita dan sampel urine untuk pria. Sampel tersebut akan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat keberadaan parasit.

Jika parasit tidak ditemukan dalam sampel pertama, dokter dapat melakukan tes kultur atau tes antigen cepat untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Trikomoniasis

Pengobatan trikomoniasis biasanya menggunakan obat metronidazole atau tinidazole. Obat ini diberikan dalam dosis tunggal atau dua kali sehari selama beberapa hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Selama menjalani pengobatan, penting untuk menghindari hubungan seksual dan mengonsumsi alkohol untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

Komplikasi Trikomoniasis

Jika tidak ditangani dengan baik, trikomoniasis dapat menyebabkan beberapa komplikasi, terutama pada wanita hamil. Komplikasi trikomoniasis pada wanita hamil antara lain:

  • Kelahiran prematur
  • Infeksi pada bayi saat melewati jalan lahir
  • Berat badan lahir rendah

Selain itu, trikomoniasis juga dapat meningkatkan risiko infeksi HIV, baik pada pria maupun wanita.

Pencegahan Trikomoniasis

Untuk mencegah penularan trikomoniasis, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual
  • Hindari aktivitas seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan seksual
  • Lakukan tes IMS secara rutin untuk mendeteksi infeksi lebih dini

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, risiko terkena trikomoniasis dapat dikurangi secara signifikan.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…