Notifikasi

Loading…

Epididimitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

 Epididimitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Apa Itu Epididimitis?

Epididimitis merupakan kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada epididimis, yaitu saluran melingkar di bagian belakang testis. Saluran ini berfungsi untuk mengangkut sperma dari testis ke vas deferens, yakni tabung yang terletak di belakang kandung kemih.

Epididimis memiliki panjang lebih dari 6 meter dan mengelilingi testis. Di dalam epididimis, sperma membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk matang dan siap dalam membuahi sel telur.

Epididimitis dapat menyerang pria dari segala usia, namun paling sering terjadi pada pria berusia 14 hingga 35 tahun. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi menular seksual, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lain.

Penyebab Epididimitis

Penyebab utama epididimitis adalah infeksi menular seksual, terutama gonore dan klamidia. Namun, terdapat penyebab lainnya yang bisa memicu kondisi ini, di antaranya:

  • Infeksi non-seksual, seperti infeksi saluran kemih, infeksi prostat, dan infeksi virus gondong
  • Epididimitis kimia atau urin dalam epididimis
  • Cedera pangkal paha
  • Tuberkulosis (TBC)

Faktor Risiko Epididimitis

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang pria terkena epididimitis, seperti:

  • Tidak disunat
  • Memiliki riwayat operasi saluran kemih
  • Pernah mengalami cedera pangkal paha
  • Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang memiliki infeksi menular seksual
  • Mengalami pembesaran prostat yang menyebabkan penyumbatan di kandung kemih
  • Menggunakan kateter kemih
  • Menggunakan obat jantung Amiodarone

Gejala Epididimitis

Gejala epididimitis dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Adapun gejala yang umum dialami, antara lain:

  • Skrotum membengkak, kemerahan, dan hangat saat disentuh
  • Nyeri pada testikel, biasanya di satu sisi dan muncul secara bertahap
  • Sering buang air kecil dan buang air kecil terasa nyeri
  • Nyeri perut bagian bawah atau daerah panggul
  • Darah dalam air mani
  • Keluarnya cairan tidak wajar dari penis
  • Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual dan ejakulasi
  • Demam

Epididimitis kronis terjadi ketika peradangan berlangsung lebih dari enam minggu atau mengalami kekambuhan. Gejala epididimitis kronis sering kali muncul secara bertahap dan penyebab pastinya tidak selalu diketahui.

Diagnosis Epididimitis

Dokter akan mendiagnosis epididimitis melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan, kemudian memeriksa apakah terdapat pembengkakan pada testis atau pembengkakan cairan getah bening di selangkangan.

Untuk memastikan diagnosis epididimitis, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:

  • Pemeriksaan infeksi menular seksual
  • Tes darah
  • Tes urin
  • USG atau ultrasonografi
  • Pemeriksaan dubur

Perawatan Epididimitis

Tujuan perawatan epididimitis adalah untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala. Terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Perawatan di Rumah:
    • Istirahat total
    • Mengompres skrotum dengan kompres dingin
    • Menggunakan penyangga atletik
    • Menghindari aktivitas fisik berat
    • Menghindari hubungan seksual hingga infeksi sembuh
  • Perawatan Medis:
    • Obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
    • Obat penghilang rasa sakit
    • Obat antiinflamasi
    • Operasi jika terbentuk abses atau gangguan fisik lainnya

Pencegahan Epididimitis

Meskipun tidak selalu berhasil, beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah epididimitis, di antaranya:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman
  • Menghindari aktivitas fisik berat atau mengangkat beban berat
  • Menghindari duduk dalam waktu lama
Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…