Notifikasi

Loading…

Bahaya Keracunan Timbal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pencegahan

 Bahaya Keracunan Timbal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pencegahan

Keracunan Timbal: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pencegahan

Timbal merupakan unsur logam beracun yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan mental yang parah. Berikut penjelasan lengkap mengenai keracunan timbal, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Apa Itu Keracunan Timbal?

Timbal adalah zat beracun yang membahayakan semua orang, terutama ibu hamil dan anak kecil berusia 6 bulan hingga 3 tahun yang berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan akibat keracunan timbal. Paparan timbal dalam jumlah kecil pun dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Keracunan timbal terjadi ketika timbal menumpuk dalam tubuh selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Gejala Keracunan Timbal

Gejala keracunan timbal pada awalnya sulit dideteksi. Bahkan, orang yang terlihat sehat pun bisa memiliki kadar timbal tinggi dalam darahnya. Tanda dan gejala keracunan timbal biasanya tidak muncul hingga timbal terkumpul dalam jumlah banyak dalam tubuh.

Berikut ini beberapa gejala keracunan timbal pada anak-anak:

  1. Gangguan pertumbuhan
  2. Kesulitan belajar
  3. Mudah rewel
  4. Kehilangan selera makan
  5. Penurunan berat badan
  6. Kelesuan dan kelelahan
  7. Sakit perut
  8. Muntah
  9. Sembelit
  10. Kehilangan pendengaran
  11. Kejang

Sementara itu, gejala keracunan timbal pada bayi baru lahir meliputi:

  1. Lahir prematur
  2. Memiliki berat lahir rendah
  3. Pertumbuhan yang lambat

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga berisiko mengalami keracunan timbal. Berikut tanda dan gejala keracunan timbal pada orang dewasa:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Nyeri sendi dan otot
  3. Sulit mengingat atau konsentrasi
  4. Sakit kepala
  5. Sakit perut
  6. Gangguan mood
  7. Jumlah sperma berkurang dan abnormal
  8. Keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur pada wanita hamil

Penyebab Keracunan Timbal

Timbal adalah logam yang terbentuk secara alami di kerak bumi. Namun, aktivitas manusia seperti penambangan, pembakaran bahan bakar fosil, dan manufaktur menyebabkan timbal mudah bersentuhan dengan manusia.

Saat ini, timbal masih dapat ditemukan pada bensin, cat, baterai, solder, pipa, bahan atap, hingga beberapa kosmetik palsu.

Faktor Risiko Keracunan Timbal

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko paparan timbal meliputi:

  1. Bayi dan anak kecil lebih mungkin terpapar timbal daripada anak yang lebih besar. Anak kecil juga lebih mudah menyerap timbal dan dampaknya lebih berbahaya daripada orang dewasa atau anak yang lebih besar.
  2. Tinggal di rumah tua. Rumah dan bangunan tua sering kali masih memiliki sisa-sisa cat yang mengandung timbal. Orang yang melakukan renovasi rumah tua memiliki risiko lebih tinggi terpapar timbal.
  3. Aktivitas tertentu, seperti pembuatan kaca patri dan beberapa perhiasan, membutuhkan penggunaan solder timbal. Memperbaiki furnitur lama juga dapat menyebabkan paparan timbal dari lapisan cat yang mengandung timbal.
  4. Hidup di negara berkembang. Negara berkembang sering kali memiliki peraturan yang tidak terlalu ketat terkait paparan timbal dibandingkan negara maju.

Selain itu, timbal juga dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Oleh karena itu, wanita hamil harus sangat berhati-hati untuk menghindari paparan timbal.

Diagnosis Keracunan Timbal

Diagnosis keracunan timbal dilakukan dengan menguji kadar timbal dalam tubuh. Tes darah sederhana dapat mendeteksi ada tidaknya timbal dalam darah. Sampel darah diambil dari tusukan jari atau dari vena. Kadar timbal diukur dalam mikrogram per desiliter (mcg/dL).

Meskipun tidak ada acuan pasti mengenai kadar timbal dalam darah, kadar 5 mcg/dL digunakan untuk menunjukkan tingkat yang mungkin tidak aman untuk anak-anak. Kondisi ini mengharuskan anak untuk melakukan tes secara berkala.

Sementara itu, anak dengan kadar timbal yang terlalu tinggi, umumnya 45 mcg/dL atau lebih tinggi, harus mendapatkan perawatan.

Pengobatan Keracunan Timbal

Langkah pertama dalam menangani keracunan timbal adalah menghilangkan sumber kontaminasi. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan berikut:

Chelation Therapy

Pada pengobatan ini, pasien mengonsumsi obat oral untuk menghilangkan timbal melalui urine. Terapi ini mungkin direkomendasikan untuk anak-anak dengan kadar darah 45 mcg/dL atau lebih tinggi, serta orang dewasa yang menunjukkan gejala keracunan timbal.

EDTA Chelation Therapy

Terapi ini digunakan untuk orang dewasa dengan kadar timbal lebih dari 45 mcg/dL dan anak-anak yang tidak dapat mentolerir obat yang digunakan dalam chelation therapy. Terapi ini diberikan melalui suntikan.

Komplikasi Keracunan Timbal

Paparan timbal dalam kadar rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring waktu, terutama pada anak-anak. Risiko terbesar adalah gangguan perkembangan otak, di mana kerusakan permanen dapat terjadi.

Pada kasus yang lebih parah, keracunan timbal dapat merusak ginjal dan sistem saraf, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Paparan timbal dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kejang, pingsan, hingga kematian.

Orang dewasa dengan paparan sedang biasanya pulih tanpa komplikasi apa pun. Pada anak-anak, pemulihan membutuhkan waktu. Bahkan paparan timbal yang rendah dapat menyebabkan cacat intelektual permanen.

Pencegahan Keracunan Timbal

Berikut ini beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari keracunan timbal:

  1. Rutin cuci tangan dan bersihkan mainan anak. Untuk mengurangi perpindahan timbal dari tangan ke mulut, cuci tangan anak setelah bermain di luar ruangan, sebelum makan, sebelum tidur, dan bersihkan mainan secara teratur.
  2. Konsumsi makanan yang sehat. Makanan dengan nutrisi yang baik dapat membantu menurunkan penyerapan timbal. Anak-anak khususnya membutuhkan cukup kalsium, vitamin C, dan zat besi dalam makanannya untuk membantu mencegah timbal diserap tubuh.
  3. Jika rumah Anda memiliki cat berbahan dasar timbal, periksa cat yang terkelupas secara teratur dan segera perbaiki masalahnya. Usahakan untuk tidak mengampelas karena akan menghasilkan partikel debu yang mengandung timbal.
  4. Bersihkan semua permukaan yang berdebu dengan kain basah.
  5. Lepaskan sepatu sebelum memasuki rumah.
  6. Cegah anak-anak bermain di tanah.
Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…