Notifikasi

Loading…

Mengenal Penyakit Radang Usus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

 Mengenal Penyakit Radang Usus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Radang Usus?

Radang usus, atau yang dikenal dengan istilah Inflammatory Bowel Disease (IBD), merupakan kondisi peradangan pada saluran pencernaan yang terbagi menjadi dua jenis utama: kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Peradangan ini disebabkan oleh reaksi keliru sistem kekebalan tubuh terhadap jaringan pencernaan yang sehat, sehingga memicu peradangan kronis.

Penyebab Radang Usus

Penyebab pasti radang usus hingga kini belum diketahui. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat memperburuk kondisi ini antara lain stres dan pola makan. Teori yang paling diterima adalah ketidaknormalan sistem kekebalan tubuh (autoimun) yang menyerang jaringan pencernaan. Faktor genetik juga dianggap berperan dalam perkembangan radang usus.

Jenis-jenis Radang Usus

Terdapat dua jenis utama radang usus, yaitu:

  • Kolitis Ulseratif: Menyebabkan peradangan dan luka jangka panjang pada lapisan terdalam usus besar dan dubur.
  • Penyakit Crohn: Menandai peradangan pada lapisan saluran pencernaan, yang sering menyebar jauh ke dalam jaringan yang terkena.

Gejala Radang Usus

Gejala radang usus bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan letak peradangan. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Kram dan nyeri perut
  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan selera makan
  • Anemia karena kehilangan darah
  • Diare yang berulang atau berdarah
  • Kelelahan ekstrem

Gejala radang usus yang jarang terjadi antara lain nyeri sendi, mata merah, nodul kulit merah, dan penyakit kuning.

Diagnosis Radang Usus

Diagnosis radang usus dilakukan melalui kombinasi endoskopi (untuk penyakit Crohn) atau kolonoskopi (untuk kolitis ulseratif), serta studi pencitraan seperti foto rontgen dengan kontras, MRI, atau CT scan. Dokter juga dapat memeriksa sampel tinja atau melakukan tes darah untuk memastikan gejala bukan disebabkan oleh infeksi.

Pengobatan Radang Usus

Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan radang usus. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Kasus dengan gejala ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan, karena gejala biasanya akan menghilang dalam beberapa hari.

Pengobatan Rumahan

Meskipun tidak ada diet khusus untuk mencegah atau mengobati radang usus, perubahan pola makan dapat membantu mengelola gejala. Dokter dapat menyarankan diet rendah residu untuk mengurangi jumlah serat dan bahan tidak tercerna yang melewati usus besar, sehingga meredakan gejala diare dan sakit perut. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai durasi dan nutrisi yang dibutuhkan saat menjalani diet rendah residu.

Aspek penting lainnya dari perawatan rumahan adalah mengelola stres, berlatih teknik pernapasan dan meditasi, menciptakan waktu untuk diri sendiri, serta berolahraga secara teratur.

Pengobatan Medis

Selain meredakan gejala, pengobatan medis juga bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi. Penanganan yang dilakukan dapat berupa obat-obatan, terapi, atau operasi.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengatasi radang usus:

  1. Obat Anti Inflamasi Non-steroid (OAINS): Mengurangi peradangan, seperti aminosalicylate dan kortikosteroid.
  2. Obat Imunosupresan: Menghalangi aktivitas sistem kekebalan tubuh, seperti azathioprine, cyclosporine, dan infliximab.
  3. Antibiotik: Mengendalikan infeksi, seperti metronidazole dan ciprofloxacin.
  4. Obat-obatan Lain: Mengatasi gejala yang muncul, seperti obat anti-diare, pereda rasa sakit, suplemen zat besi, vitamin, dan kalsium.

Pasien kolitis ulseratif dan penyakit Crohn berisiko lebih tinggi terkena kanker usus. Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan usus secara teratur (kolonoskopi) untuk mengurangi risiko tersebut.

Pada kasus yang parah, operasi dapat dilakukan untuk mengangkat bagian usus yang meradang (untuk kolitis ulseratif) atau bagian yang rusak pada saluran pencernaan (untuk penyakit Crohn). Setelah operasi, konsumsi obat-obatan biasanya dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…