Mengenal 16 Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Terjadi dan Harus Diwaspadai

Apa Itu Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun disebabkan oleh kelainan pada sistem pertahanan tubuh manusia, yang menyerang sel-sel tubuh sendiri alih-alih melindungi dari gangguan eksternal. Jenis penyakit ini jika tidak segera ditangani dapat berdampak serius pada kesehatan secara keseluruhan.
Faktor Risiko Penyakit Autoimun
Penyebab pasti penyakit autoimun belum diketahui, tetapi faktor lingkungan seperti infeksi, paparan bahan kimia, dan pola makan yang tidak sehat, dianggap dapat memicu respons kekebalan tubuh yang keliru.
Jenis-Jenis Penyakit Autoimun
Ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang berbeda, berikut ini beberapa yang paling sering terjadi:
1. Rheumatoid Arthritis (RA)
RA menyerang sendi, menyebabkan peradangan, nyeri, dan kekakuan. Berbeda dengan osteoartritis yang terjadi seiring bertambahnya usia, RA biasanya dialami sejak usia 30-an.
2. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 merusak sel penghasil insulin di pankreas, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi. Berbeda dengan diabetes tipe 2, diabetes tipe 1 biasanya menyerang sejak kecil bahkan sejak lahir.
3. Psoriasis
Psoriasis menyebabkan sel kulit berlipat ganda terlalu cepat, membentuk bercak bersisik merah pada kulit. Sekitar 30% penderita psoriasis juga mengalami pembengkakan dan nyeri di persendian, yang disebut psoriasis arthritis.
4. Multiple Sclerosis (MS)
MS merusak selubung mielin pada sel saraf, yang mengganggu pengiriman pesan antara otak dan tubuh, menyebabkan gejala seperti mati rasa, lemas, dan masalah keseimbangan.
5. Lupus Eritematosus Sistemik (Lupus)
Lupus menyerang berbagai organ, termasuk sendi, ginjal, otak, dan jantung. Nyeri sendi, kelelahan, dan ruam merupakan gejala yang paling umum.
6. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
IBD adalah radang pada lapisan usus. Ada dua jenis utama IBD, yaitu: Penyakit Crohn yang bisa terjadi di seluruh saluran pencernaan, dan Kolitis Ulserativa yang hanya menyerang usus besar.
7. Penyakit Addison
Penyakit Addison menyerang kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron. Kekurangan hormon-hormon ini dapat memengaruhi penggunaan dan penyimpanan karbohidrat dan gula di dalam tubuh.
8. Penyakit Graves
Penyakit Graves menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan. Hal ini memicu gejala seperti berdebar-debar, denyut jantung cepat, dan penurunan berat badan. Gejala khas lainnya adalah mata menonjol.
9. Sjögren’s Syndrome
Sjögren’s syndrome menyerang sendi dan kelenjar yang melumasi mata dan mulut, menyebabkan gejala seperti nyeri sendi, mata kering, dan mulut kering.
10. Tiroiditis Hashimoto
Tiroiditis Hashimoto menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan penurunan produksi hormon tiroid. Gejalanya antara lain kenaikan berat badan, sensitif terhadap dingin, dan pembengkakan tiroid.
11. Myasthenia Gravis
Myasthenia gravis menyerang saraf yang membantu otak mengendalikan otot. Hal ini menyebabkan kelemahan otot yang memburuk saat beraktivitas dan membaik saat istirahat.
12. Vaskulitis
Vaskulitis menyerang pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan penyempitan yang menghambat aliran darah. Gejalanya bervariasi tergantung organ yang terkena.
13. Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa menyerang protein yang membantu usus menyerap vitamin B-12, sehingga tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah.
14. Penyakit Celiac
Penyakit celiac menyebabkan reaksi autoimun terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum. Ketika penderita mengonsumsi gluten, sistem kekebalan tubuh menyerang usus, menyebabkan peradangan.
15. Alopecia Areata
Alopecia areata menyebabkan kerontokan rambut karena serangan autoimun pada folikel rambut. Kondisi ini dapat menyebabkan pitak pada rambut kepala atau bahkan kebotakan total.
16. Ankylosing Spondylitis
Ankylosing spondylitis merupakan jenis arthritis yang menyerang tulang belakang dan sendi lainnya. Gejalanya antara lain nyeri dan kekakuan pada tulang belakang, yang dapat menyebabkan postur membungkuk.
Penutup
Penyakit autoimun memiliki berbagai jenis dan gejala yang berbeda. Penting untuk mewaspadai jenis-jenis penyakit ini karena dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tertentu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.