Penyebab Air Liur Bayi Mengalir Deras dan Cara Mengatasinya

Penyebab Air Liur Bayi Mengalir Deras
Air liur merupakan cairan bening yang diproduksi oleh kelenjar ludah. Pada bayi, kelenjar ludah ini sudah aktif sejak dalam kandungan. Hal ini lah yang menyebabkan bayi mengeluarkan air liur dalam jumlah yang banyak, karena mereka belum bisa menelan dan menahannya.
Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan air liur bayi mengalir deras, yaitu:
- Pertumbuhan gigi: Saat bayi tumbuh gigi, biasanya disertai dengan banyaknya air liur yang keluar. Ini terjadi karena gusi bayi terasa gatal dan sensitif.
- Kelainan saraf: Bayi yang lahir dengan kelainan saraf seperti cerebral palsy cenderung mengeluarkan air liur berlebih karena kemampuan mereka untuk menutup mulut dan menelan ludah tidak sempurna.
- Refluks: Refluks adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan bayi sering muntah atau mual karena asam lambung yang tinggi. Bayi yang mengalami refluks lebih sering mengeluarkan air liur karena sulit menelan.
- Infeksi pada bagian leher: Infeksi pada bagian leher seperti radang tenggorokan dan amandel dapat menyebabkan gangguan saat menelan, reaksi alergi hingga kondisi yang lebih serius yaitu tumor kelenjar ludah.
Cara Mengatasi Air Liur Bayi yang Mengalir Deras
Tidak ada cara khusus untuk menghentikan produksi air liur berlebih pada anak. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu:
- Bersihkan air liur bayi secara teratur: Air liur yang keluar dan menempel pada mulut bayi dapat menyebabkan ruam. Biasakan untuk mengelap area mulut yang berliur dengan kain lembut yang basah dan kering.
- Ganti pakaian bayi jika basah: Segera ganti pakaian bayi jika mulai tampak basah dengan air liur.
- Ubah posisi tidur bayi: Tidurkan bayi pada posisi miring karena air liur yang berlebih bisa mengenang pada tenggorokan bayi dan membuat bayi batuk. Dengan tidur pada posisi miring, air liur akan mengalir dari tenggorokan.
- Periksakan ke dokter: Jika air liur tetap mengalir berlebihan pada saat semua gigi anak sudah tumbuh, atau berlangsung lama hingga lebih dari 6 bulan, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.