Hepatitis A: Waspadai Infeksi Ringan yang Menyebabkan Gangguan Hati

Apa Itu Hepatitis A?
Hepatitis A merupakan penyakit hati yang diakibatkan oleh virus hepatitis A (HAV). Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi HAV tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang berakhir fatal. Meski demikian, kondisi ini tetap dapat menimbulkan gangguan hati akut yang berpotensi berakibat fatal.
Infeksi HAV ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan penderita. Biasanya penyakit hepatitis ini ditemukan di daerah dengan kondisi sosial ekonomi rendah dan sanitasi yang buruk. Seseorang yang pernah terkena infeksi HAV akan kebal dan terhindar dari infeksi ulang.
Penyebab Hepatitis A
Penyebab hepatitis A adalah virus hepatitis A (HAV) yang menginfeksi sel hati dan memicu peradangan, sehingga mengganggu fungsi hati. Penderita akan mengeluarkan virus melalui tinja atau kotoran.
Virus ini dapat bertahan selama sebulan atau lebih di air laut, air tawar, air limbah, dan tanah. Berikut adalah beberapa cara penularan infeksi HAV:
- Mengonsumsi makanan yang terjamah seseorang yang membawa virus dan tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan toilet.
- Memakan kerang mentah yang berasal dari air terkontaminasi limbah dan virus.
- Minum air yang tercemar.
- Berhubungan seksual dengan penderita virus ini.
Faktor Risiko Hepatitis A
Selain penyebab di atas, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi HAV, yaitu:
- Bepergian ke daerah yang mengalami wabah infeksi HAV
- Tinggal serumah dengan penderita infeksi HAV
- Bekerja atau mengasuh di pusat penitipan anak
- Melakukan kontak seksual dengan penderita infeksi HAV
- Berhubungan seksual pria dengan pria
- Terinfeksi HIV
- Tidak memiliki tempat tinggal layak (tunawisma)
- Mengonsumsi obat-obatan terlarang
- Mengidap masalah pembekuan darah seperti hemofilia.
Gejala Hepatitis A
Masa inkubasi virus HAV biasanya berkisar antara 14 hingga 28 hari. Setelah itu, berbagai gejala infeksi HAV akan muncul, di antaranya:
- Mual dan muntah tiba-tiba
- Kelelahan
- Ketidaknyamanan perut, terutama di sisi kanan atas di bawah tulang rusuk (letak hati)
- Feses berwarna tanah liat
- Urine berwarna gelap
- Demam
- Nyeri sendi
- Kehilangan selera makan
- Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice)
- Gatal-gatal hebat
Keparahan gejala pada setiap individu dapat bervariasi. Beberapa kasus menunjukkan gejala hepatitis A yang ringan dan hilang dalam beberapa minggu. Namun, terdapat pula kasus yang lebih parah dan membutuhkan beberapa bulan hingga gejala dan penyakit ini sembuh.
Diagnosis Hepatitis A
Diagnosis infeksi HAV dimulai dengan wawancara untuk mengetahui gejala, diikuti dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar enzim hati. Peningkatan kadar enzim hati dapat mengindikasikan infeksi HAV.
Selain itu, melalui pemeriksaan darah, dokter akan memastikan diagnosis infeksi HAV dengan:
- Antibodi IgM (imunoglobulin M): Tubuh akan menghasilkan antibodi IgM ketika pertama kali terpapar infeksi HAV. Antibodi ini bertahan dalam darah selama kurang lebih 3-6 bulan.
- Antibodi IgG (imunoglobulin G): Antibodi ini akan muncul setelah virus berada di dalam tubuh selama beberapa waktu. Antibodi ini dapat bertahan seumur hidup dan melindungi dari serangan virus HAV. Seseorang dengan antibodi IgG namun tidak memiliki antibodi IgM mungkin pernah terinfeksi HAV sebelumnya atau telah mendapatkan vaksin hepatitis A untuk pencegahan.
Pengobatan Hepatitis A
Tidak ada obat khusus untuk menghilangkan hepatitis A. Perawatan infeksi HAV dilakukan untuk meredakan gejala hingga penyakit hepatitis tersebut benar-benar sembuh.
Selama perawatan hepatitis, dokter juga akan memantau fungsi hati untuk memastikan pemulihan pasien. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi gejala infeksi HAV:
- Istirahat Total
Selama proses pemulihan, Anda akan merasa lelah, sakit, dan kekurangan energi. Penderita infeksi HAV harus beristirahat di rumah dan tidak bekerja atau sekolah untuk sementara waktu. - Menjaga Pola Makan
Mengonsumsi makanan berkalori tinggi atau jus buah dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, karena mual dapat menghambat untuk makan. Jangan lupa untuk cukup minum cairan untuk mencegah dehidrasi. - Hindari Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat memperparah kerusakan hati dan mengurangi efektivitas obat yang dikonsumsi.
Pencegahan Hepatitis A
Anda dapat melakukan pencegahan infeksi HAV dengan beberapa cara berikut:
- Vaksinasi
Vaksinasi biasanya diberikan kepada anak usia 1 tahun, anak yang berusia lebih dari 1 tahun yang belum divaksin, orang tua, dan dewasa yang berisiko terpapar penyakit hati kronis. Bayi berusia 6 hingga 11 bulan yang akan bepergian ke luar negeri juga harus divaksin HAV. - Mencuci Tangan
Biasakan mencuci tangan secara teratur setelah menggunakan kamar mandi, mengganti popok, atau menyiapkan makanan. Virus ini dapat bertahan di ujung jari hingga 4 jam. Hindari kontak langsung dengan penderita infeksi HAV. - Perhatikan Makanan dan Minuman
Hindari mengonsumsi makanan mentah atau mencuci makanan dengan air yang terkontaminasi. Air minum harus direbus selama 5 hingga 10 menit hingga mencapai suhu 100° Celcius. Saat bepergian ke negara berisiko tertular infeksi HAV, minumlah air kemasan dan makan di restoran yang terjaga kebersihannya.
Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan yang tepat terhadap hepatitis A. Jaga selalu kebersihan diri, lingkungan, dan makanan yang dikonsumsi untuk kesehatan yang optimal.
Sumber:
- WebMD: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a#1
- Healthline: https://www.healthline.com/health/hepatitis-a
- Medical News Today: https://www.medicalnewstoday.com/articles/308421.php
- WHO: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a
- Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/diagnosis-treatment/drc-20367055