Notifikasi

Loading…

Demam: Penyebab Demam Bakterial

 Demam: Penyebab Demam Bakterial

Demam: Penyebab Demam Bakterial

Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Saat tubuh melawan infeksi, suhu tubuh akan meningkat untuk membunuh bakteri atau virus penyebabnya. Demam bakteri terjadi ketika infeksi bakteri menyerang berbagai organ dalam tubuh.


Sistem Genitourinaria

Infeksi pada sistem genitourinaria dapat menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil, darah dalam urine, sering buang air kecil, dan sakit punggung disertai demam. Hal ini menandakan adanya infeksi pada kandung kemih, ginjal, atau saluran kemih. Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati jenis infeksi ini.


Sistem Reproduksi

Infeksi pada sistem reproduksi dapat menyebabkan keluarnya cairan dari penis atau vagina dan nyeri panggul disertai demam. Nyeri panggul dan demam pada wanita mungkin menunjukkan penyakit radang panggul (PID), yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ reproduksi. Dalam kasus ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter bersama dengan pasangan seksual.


Sistem Gastrointestinal

Infeksi pada sistem gastrointestinal (sistem pencernaan) ditandai dengan gejala seperti diare, muntah, sakit perut, dan terkadang darah dalam tinja. Darah dalam tinja dapat mengindikasikan adanya infeksi bakteri atau penyakit serius lainnya. Nyeri perut mungkin disebabkan oleh infeksi usus buntu, kantong empedu, atau hati. Jika mengalami gejala ini, segera cari pertolongan medis.


Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah (termasuk jantung dan paru-paru) juga bisa terkena infeksi bakteri. Biasanya tidak ada gejala spesifik terkait demam. Namun, penderita mungkin merasa tubuhnya sakit, menggigil, lemas, atau bingung. Kondisi yang dikenal sebagai sepsis dapat terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah. Infeksi pada katup jantung dengan peradangan (endokarditis) dapat terjadi pada orang yang pernah menjalani operasi jantung atau yang menggunakan obat melalui infus. Kondisi ini memerlukan perawatan di rumah sakit dan pengobatan segera dengan antibiotik intravena.


Kulit

Kulit, organ terbesar pada tubuh, juga bisa menjadi sumber infeksi bakteri. Gejala yang muncul antara lain kemerahan, pembengkakan, rasa hangat, nanah, atau nyeri pada area yang terinfeksi. Infeksi dapat terjadi akibat trauma pada kulit atau bahkan pori yang tersumbat sehingga membentuk abses. Infeksi juga dapat menyebar ke jaringan lunak di bawah kulit (selulitis). Terkadang, infeksi perlu dikeringkan dan antibiotik mungkin diperlukan. Selain itu, kulit dapat bereaksi terhadap beberapa racun dengan menghasilkan ruam kulit, seperti ruam skarlatina yang dapat terjadi setelah infeksi tenggorokan menyebabkan demam merah (ruam kulit berwarna merah cerah dan menyebar, dengan beberapa area kulit yang menjadi bersisik dan berkelupas).

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…