10 Penyebab Darah Haid Berwarna Hitam (Ringan hingga Berbahaya)

Darah Haid Berwarna Hitam
Pernahkah Anda mengalami darah haid berwarna hitam? Kondisi ini memang normal terjadi pada sebagian wanita, namun ada juga yang menandakan adanya masalah kesehatan. Berikut ini 10 penyebab darah haid berwarna hitam:
1. Awal atau Akhir Siklus Haid
Pada awal atau akhir siklus haid, darah mungkin mengalami keterlambatan keluar dari tubuh. Hal ini menyebabkan darah menua dan berubah warna menjadi cokelat tua atau kehitaman.
2. Perubahan Hormon dan Menopause
Perubahan hormon, seperti akibat masalah tiroid atau menopause, dapat memicu darah haid berwarna hitam dan keluar lebih sedikit. Hal ini juga terjadi saat mengganti pil kontrasepsi atau saat ibu menyusui jarang dan pil menyusui tidak cukup mencegah pendarahan.
3. Benda Asing Tersangkut di Vagina
Benda asing yang tersangkut di vagina, seperti tampon yang terlupa dikeluarkan, kondom, alat kontrasepsi, atau mainan seks, dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya darah haid berwarna hitam, bau busuk, gatal, dan nyeri di sekitar vagina.
Segera periksakan ke dokter jika Anda menduga ada benda asing tersangkut karena berpotensi menyebabkan sindrom syok toksik yang mengancam jiwa.
4. Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul (PRP) yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, dapat memicu keluarnya darah haid berwarna hitam. Gejala lainnya termasuk nyeri saat buang air kecil, nyeri panggul, gatal vagina, dan bercak di antara siklus haid.
PRP tidak akan hilang dengan sendirinya dan dapat menyebar ke organ reproduksi jika tidak segera ditangani dengan antibiotik.
5. Pendarahan Implantasi
Pada awal kehamilan, pendarahan implantasi dapat terjadi saat sel telur menempel di lapisan rahim. Jika darah membutuhkan waktu keluar dari vagina, warnanya mungkin menjadi kehitaman.
6. Keguguran
Darah haid berwarna hitam dan pendarahan juga bisa menjadi tanda keguguran yang terlewat, yaitu ketika embrio berhenti berkembang tetapi tidak dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar keguguran terjadi sebelum janin berusia 10 minggu kehamilan dan mungkin tidak menimbulkan gejala.
7. Lochia
Lochia adalah pendarahan yang terjadi setelah melahirkan selama empat hingga enam minggu. Awalnya berwarna merah pekat, kemudian berubah menjadi merah muda atau cokelat pada hari keempat. Jika aliran darah sangat lambat, warnanya dapat menjadi cokelat tua atau kehitaman.
Jika darah haid berwarna merah terang, terdapat gumpalan besar, atau cairan berbau busuk, segera periksakan ke dokter.
8. Hematocolpos
Hematocolpos adalah kondisi ketika darah menstruasi terhambat keluar dari rahim, serviks, atau vagina. Akibatnya, darah menumpuk di vagina dan berubah warna menjadi hitam.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kelainan selaput dara hingga tidak berkembangnya vagina.
9. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Keluarnya darah hitam sebelum menstruasi dapat menjadi tanda PMS, seperti klamidia atau gonore. Gejala PMS lainnya termasuk nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, tekanan di panggul, dan gatal vagina.
PMS dapat diobati dengan antibiotik, namun jika tidak segera ditangani dapat menyebar ke organ reproduksi dan menyebabkan radang panggul.
10. Kanker Serviks
Pada kasus yang jarang, darah haid berwarna hitam mungkin merupakan gejala kanker serviks. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah pendarahan tidak teratur antara siklus atau setelah berhubungan seksual, keluarnya cairan vagina yang berbau busuk atau kecokelatan, penurunan berat badan, dan nyeri panggul.
Perawatan Darah Haid Hitam
Perawatan darah haid hitam tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa perawatan yang dapat dilakukan:
- Benda asing di vagina harus diangkat oleh dokter.
- Infeksi diobati dengan antibiotik.
- Keguguran yang terlewat mungkin memerlukan prosedur medis.
- Menstruasi yang terhambat mungkin memerlukan pembedahan.
- Kanker serviks diobati dengan pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi.