Bruntusan: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Cara Mencegah

Bruntusan: Apa Itu?
Bruntusan adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh pori-pori tersumbat akibat penumpukan minyak dan kotoran. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kasar dan tidak rata, serta terasa seperti bintik-bintik kecil yang menonjol saat diraba. Bruntusan dapat muncul di area wajah, punggung, leher, lengan, bahu, dan dada.
Penyebab Bruntusan
Bruntusan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Penumpukan komedo yang terjadi akibat tersumbatnya minyak dan kotoran di pori-pori wajah.
- Milia, yang ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih seperti butiran pasir yang terperangkap di bawah kulit.
- Keratosis pilaris, kelainan genetik yang menyebabkan penumpukan keratin sehingga menyumbat folikel rambut.
- Reaksi alergi atau sensitivitas terhadap produk perawatan kulit atau faktor lingkungan.
- Dermatosis papulosa nigra (DPN), bintik-bintik kulit yang lebih rentan terjadi pada pemilik kulit gelap.
- Perubahan hormon, terutama saat remaja dan kehamilan.
- Pencemaran udara yang dapat menyebabkan penumpukan kotoran di wajah.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid atau kontrasepsi, yang dapat mempengaruhi produksi minyak kulit.
- Produk perawatan kulit yang tidak sesuai dapat menyumbat pori-pori dan memicu bruntusan.
- Rosacea, penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan dan benjolan di wajah.
- Folikulitis, peradangan folikel rambut akibat infeksi bakteri.
Faktor Pemicu Bruntusan
Faktor yang meningkatkan risiko bruntusan, antara lain:
- Keluar keringat berlebihan akibat paparan sinar matahari langsung.
- Masuknya kotoran dari rambut ke dalam folikel.
- Tidak membersihkan makeup secara menyeluruh.
- Tidak melakukan eksfoliasi kulit secara rutin.
- Alergi terhadap produk perawatan wajah.
- Menggunakan peralatan makeup yang kotor.
- Menggunakan sarung bantal dan handuk yang kotor.
Gejala Bruntusan
Gejala bruntusan antara lain:
- Bintik-bintik atau benjolan-benjolan kecil yang terasa saat meraba kulit.
- Benjolan yang lunak dan tidak keras.
- Terkadang muncul rasa gatal.
- Terkadang muncul ruam.
- Bisa berupa whiteheads (komedo putih) atau blackheads (komedo hitam).
Diagnosis Bruntusan
Dokter akan mendiagnosis bruntusan berdasarkan pemeriksaan fisik kulit pasien dan riwayat medis. Pemeriksaan visual untuk melihat adanya komedo, serta pertanyaan tentang riwayat medis dapat membantu dokter mendiagnosis bruntusan.
Pengobatan Bruntusan
Beberapa metode pengobatan bruntusan meliputi:
- Terapi laser yang efektif mengobati bruntusan akibat jerawat dan rosacea.
- Chemical peeling yang menggunakan bahan kimia untuk membantu pengelupasan kulit.
- Ekstraksi untuk mengeluarkan kotoran di dalam pori-pori kulit.
Selain itu, perawatan rumahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Membersihkan wajah secara rutin.
- Menggunakan pelembap wajah.
- Mengoleskan tabir surya sebelum bepergian.
- Melakukan eksfoliasi secara rutin.
Komplikasi Bruntusan
Bruntusan dapat memicu komplikasi jika tidak tertangani dengan baik, antara lain:
- Jerawat yang dapat meninggalkan bekas luka.
- Bekas luka akibat sering mengorek atau memencet bruntusan.
- Infeksi akibat bakteri dari tangan yang berpindah ke luka bruntusan.
- Efek samping pengobatan seperti kulit kering atau iritasi.
Cara Mencegah Bruntusan
Cara mencegah bruntusan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin C dan E.
- Menggunakan tabir surya.
- Membersihkan wajah secara rutin.
- Menggunakan pelembap.
- Menghindari konsumsi makanan berlemak.
- Mengelola stres dengan baik.
- Tidak memencet bruntusan atau jerawat.
- Menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor.
- Menggunakan produk perawatan kulit atau kosmetik yang tidak berminyak.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala seperti:
- Bruntusan muncul dengan cepat dan menyebar luas ke wajah.
- Bruntusan tidak kunjung membaik dan semakin menyebar.
- Bruntusan mengeluarkan gatal, darah, atau rasa sakit.