Brucellosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Brucellosis: Infeksi Berbahaya dari Hewan
Brucellosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan dari hewan ke manusia. Ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi atau mentah. Bakteri penyebab brucellosis juga dapat menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Penyebab Brucellosis: Waspadai Sumber-sumber Ini
Brucellosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi:
Mengonsumsi produk susu mentah: Bakteri brucella dalam susu hewan yang terinfeksi dapat masuk ke tubuh manusia melalui susu, es krim, mentega, atau keju yang tidak dipasteurisasi. Bakteri ini juga dapat ditemukan dalam daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi.
Menghirup udara yang terkontaminasi: Bakteri brucella mudah menyebar di udara. Petani, pemburu, teknisi laboratorium, dan pekerja rumah jagal berisiko menghirup bakteri ini.
Bersentuhan dengan darah dan cairan tubuh hewan yang terinfeksi: Bakteri dalam darah, air mani, atau plasenta hewan yang terinfeksi dapat masuk ke aliran darah manusia melalui luka. Orang yang memiliki sistem kekebalan lemah harus menghindar untuk menangani anjing yang diketahui mengidap penyakit ini.
Brucellosis biasanya tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi pada beberapa kasus, ibu dapat menularkannya kepada bayinya saat melahirkan atau melalui ASI. Brucellosis tidak dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau transfusi darah atau sumsum tulang yang terkontaminasi.
Faktor Risiko Brucellosis: Kenali Siapa yang Paling Rentan
Brucellosis sangat jarang terjadi di Amerika Serikat, tetapi lebih umum di beberapa negara, terutama:
- Eropa Selatan
- Eropa Timur
- Meksiko, Amerika Selatan, dan Tengah
- Asia
- Afrika
- Karibia
- Timur Tengah
Orang yang bekerja dengan hewan atau menangani darah yang terinfeksi berisiko lebih tinggi terkena brucellosis. Beberapa profesi yang berisiko meliputi:
- Dokter hewan
- Peternak sapi perah
- Peternak
- Pekerja rumah potong hewan
- Pemburu
- Ahli mikrobiologi
Gejala Brucellosis: Waspadai Tanda-tanda Ini
Gejala brucellosis dapat muncul beberapa hari hingga beberapa bulan setelah terinfeksi. Gejalanya mirip dengan flu, seperti:
- Demam
- Kedinginan
- Kehilangan nafsu makan
- Berkeringat
- Kelemahan
- Kelelahan
- Nyeri sendi, otot, dan punggung
- Sakit kepala
Gejala brucellosis dapat hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, lalu kembali lagi. Beberapa orang dengan brucellosis kronis dapat mengalami gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah pengobatan.
Gejala jangka panjang dari infeksi brucellosis meliputi:
- Kelelahan
- Demam berulang
- Peradangan pada lapisan dalam ruang jantung (endokarditis)
- Peradangan sendi (radang sendi)
- Artritis tulang belakang (spondilitis)
- Artritis sendi di mana tulang belakang dan panggul terhubung (sakroiliitis)
Diagnosis Brucellosis: Tes yang Diperlukan
Dokter biasanya mendiagnosis brucellosis dengan memeriksa darah atau sumsum tulang untuk mendeteksi bakteri brucella, atau dengan memeriksa darah untuk antibodi terhadap bakteri tersebut.
Untuk membantu mendeteksi komplikasi brucellosis, dokter mungkin melakukan tes tambahan, seperti:
- Sinar X: Sinar X dapat menunjukkan perubahan pada tulang dan sendi.
- CT scan atau MRI: Tes pencitraan ini membantu mengidentifikasi peradangan atau abses di otak atau jaringan lain.
- Kultur cairan serebrospinal: Tes ini dilakukan untuk memeriksa sampel cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang untuk mencari infeksi seperti meningitis dan ensefalitis.
- Ekokardiografi: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung untuk memeriksa tanda-tanda infeksi atau kerusakan pada jantung.
Pengobatan Brucellosis: Cara Mengatasinya
Pengobatan brucellosis bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah kekambuhan penyakit, dan menghindari komplikasi. Pasien harus mengonsumsi antibiotik setidaknya selama enam minggu, dan gejalanya mungkin tidak hilang sepenuhnya selama beberapa bulan. Penyakit ini dapat kambuh dan menjadi kronis.
Komplikasi Brucellosis: Dampak Serius yang Harus Diwaspadai
Brucellosis dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, termasuk sistem reproduksi, hati, jantung, dan sistem saraf pusat. Brucellosis kronis dapat menyebabkan komplikasi pada satu organ atau di seluruh tubuh. Kemungkinan komplikasinya meliputi:
- Peradangan pada lapisan dalam ruang jantung (endokarditis): Ini adalah salah satu komplikasi brucellosis yang paling serius. Endokarditis yang tidak diobati dapat merusak atau menghancurkan katup jantung dan merupakan penyebab utama kematian terkait brucellosis.
- Radang sendi: Radang sendi menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi, terutama pada lutut, pinggul, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Radang sendi pada tulang belakang (spondilitis) atau sendi yang menghubungkan tulang belakang bagian bawah dan panggul (sakroiliitis) bisa sangat sulit diobati dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.
- Peradangan dan infeksi pada testis (epididimo-orchitis): Bakteri brucellosis dapat menginfeksi epididimis, saluran melingkar yang menghubungkan vas deferens dan testis. Dari sana, infeksi dapat menyebar ke testis itu sendiri, menyebabkan pembengkakan dan nyeri yang parah.
- Peradangan dan infeksi limpa dan hati: Brucellosis dapat memengaruhi limpa dan hati, menyebabkannya membengkak.
- Infeksi sistem saraf pusat: Ini termasuk penyakit yang berpotensi mengancam jiwa seperti radang selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis) atau radang otak itu sendiri (ensefalitis).
Pencegahan Brucellosis: Tips Penting untuk Tetap Aman
Untuk mengurangi risiko terkena brucellosis, lakukan tindakan pencegahan berikut:
- Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi.
- Masak daging sampai matang.
- Kenakan sarung tangan saat menangani hewan liar.
- Vaksinasi hewan peliharaan.
Kapan Harus ke Dokter: Jangan Abaikan Tanda-tanda Ini
Cari pertolongan medis jika Anda mencurigai telah terinfeksi dari hewan liar atau peliharaan. Untuk informasi lebih lanjut tentang brucellosis, Anda dapat mendownload aplikasi Halodoc. Melalui Halodoc, Anda juga dapat memperoleh vitamin dan suplemen yang dibutuhkan tanpa harus keluar rumah.
Referensi:
- Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Brucellosis.
- WHO. Diakses pada 2022. Brucellosis.