Notifikasi

Loading…

Botox: Panduan Lengkap tentang Tujuan, Manfaat, dan Prosedur

 Botox: Panduan Lengkap tentang Tujuan, Manfaat, dan Prosedur

Pengertian Botox

Botox adalah cairan yang bekerja dengan melemahkan atau melumpuhkan otot. Dalam dosis kecil, cairan ini dapat mengurangi kerutan pada kulit dan membantu mengatasi beberapa kondisi medis, seperti masalah saraf.

Cairan Botox merupakan protein yang terbuat dari toksin botulinum, hasil produksi bakteri Clostridium botulinum. Toksin ini sama dengan yang menyebabkan botulisme atau keracunan.

Di Indonesia, cairan ini sudah terdaftar secara resmi sebagai obat golongan keras untuk melemaskan otot. Penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter dan di bawah pengawasan langsung.

Tujuan Botox

Tujuan utama penggunaan cairan ini adalah mengurangi munculnya kerutan pada wajah. Prosedur ini menjadi prosedur kosmetik yang paling populer di beberapa negara.

Efeknya bersifat sementara, sekitar 3 sampai 12 bulan, tergantung jenis pengobatan. Dokter biasanya menyuntikkan cairan pada area wajah berikut:

  • Kerutan antara alis atau garis sebelas
  • Kerutan sekitar mata
  • Lipatan horizontal pada dahi
  • Garis sudut mulut
  • Kerutan dagu

Selain itu, dokter juga sering merekomendasikan prosedur ini untuk kondisi medis tertentu, seperti:

  • Kelenturan ekstremitas atas
  • Mata juling atau strabismus
  • Keringat ketiak yang parah atau hiperhidrosis
  • Mencegah migrain pada penderita migrain kronis
  • Mengurangi gejala kandung kemih yang terlalu aktif
  • Kejang kelopak mata atau blepharospasm
  • Gangguan gerakan neurologis atau distonia serviks
  • Alopecia
  • Sialorea, kondisi produksi air liur yang berlebihan
  • Psoriasis
  • Eksim dishidrotik
  • Anismus, disfungsi otot anus
  • Neuralgia pasca herpes
  • Vulvodynia
  • Penyakit Raynaud
  • Akalasia

Manfaat Botox

Botox menawarkan berbagai manfaat untuk kecantikan dan beberapa kondisi medis. Prosedur ini bekerja dengan cara memblokir sinyal dari saraf ke otot. Dengan begitu, otot yang disuntik tidak dapat berkontraksi, membuat kerutan menjadi rileks dan lebih lembut.

Salah satu manfaat yang dapat diperoleh adalah membuat hidung tampak lebih mancung.

Dosis dan Aturan Pakai Botox

Dosis penggunaan Botox berbeda-beda tergantung kondisi pasien. Dokter akan memberikan resep atau dosis yang berbeda pada setiap orang.

Berikut adalah dosis Botox yang disesuaikan dengan kondisi pasien:

  • Migrain kronis: 155 unit, dibagi ke dalam 7 titik pada kepala dan leher
  • Otot kaku: 75 hingga 400 unit, dibagi ke dalam beberapa titik otot kaku (maksimal 50 unit per titik suntik)
  • Kerutan pada wajah: 4 unit per titik suntik, disuntikkan di 3 hingga 5 area kerutan pada wajah
  • Keringat berlebih pada ketiak: 50 unit per ketiak, 10 hingga 15 titik suntik per ketiak
  • Mata juling: 1,25 hingga 2,5 unit sebagai dosis awal (maksimal 25 unit per otot sekitar mata)
  • Kelopak mata berkedut: 1,25 hingga 2,5 unit per mata, diberikan pada 3 titik di sekitar mata
  • Keinginan buang air kecil yang tidak dapat dikontrol: 100 unit, diberikan pada 20 titik di otot kandung kemih

Penggunaan Botox lebih disarankan untuk orang dewasa. Namun, jika anak-anak disarankan menggunakan Botox, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.

Prosedur Botox

Prosedur Botox hanya membutuhkan waktu beberapa menit dan umumnya tidak memerlukan anestesi. Dokter akan menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan Botox ke otot tertentu.

  1. Sebelum prosedur, dokter dapat mengoleskan krim anestesi pada area penyuntikan untuk memberikan efek mati rasa.
  2. Setelah kulit mati rasa, dokter akan menyuntikkan cairan Botox ke lapisan bawah kulit.
  3. Cairan Botox tersedia dalam dua bentuk, yaitu tipe A untuk perawatan kerutan pada wajah dan tipe B untuk pengobatan kejang leher.
  4. Setelah prosedur, pasien membutuhkan waktu 7 hingga 14 hari untuk merasakan efek Botox. Selama waktu tersebut, hindari menyentuh, memijat, atau menekan area wajah yang disuntik.
  5. Hindari mengonsumsi aspirin dan obat antiinflamasi untuk mencegah memar pasca prosedur.
  6. Duduk dalam posisi tegak selama 4 jam setelah penyuntikan. Efek dari suntikan akan bertahan 3 hingga 6 bulan.

Efek Samping Botox

Prosedur Botox terbilang aman jika dilakukan di bawah pengawasan dokter. Namun, beberapa efek samping dapat terjadi, seperti:

  • Nyeri, bengkak, atau memar pada tempat suntikan
  • Senyum yang tidak simetris
  • Air liur keluar dengan sendirinya
  • Infeksi pada tempat suntikan

Dalam kasus yang jarang terjadi, cairan dapat menyebar ke area sekitarnya, menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, masalah penglihatan, kesulitan berbicara atau menelan, masalah pernapasan, reaksi alergi, dan kehilangan kontrol kandung kemih.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…