Notifikasi

Loading…

Abses Peritonsil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

 Abses Peritonsil: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Abses Peritonsil: Infeksi Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai

Abses peritonsil adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya kantung nanah di belakang amandel. Kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri pada tenggorokan, khususnya tonsilitis yang tidak diobati dengan baik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang abses peritonsil, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga pencegahannya. Yuk, simak ulasan berikut ini!

Penyebab Abses Peritonsil

Abses peritonsil umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptokokus yang menyerang area amandel. Infeksi ini dapat menyebar ke jaringan lunak sekitar amandel, sehingga terbentuklah kantung nanah atau abses.

Selain Streptokokus, infeksi bakteri anaerob juga dapat memicu terjadinya abses peritonsil. Dalam beberapa kasus, infeksi virus mononukleosis, infeksi gigi, atau radang kelenjar weber juga dapat menjadi penyebab kondisi ini.

Faktor Risiko Abses Peritonsil

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses peritonsil, antara lain:

  • Infeksi gigi
  • Tonsilitis kronis
  • Merokok
  • Leukemia
  • Batu atau kalsium yang menumpuk di amandel

Gejala Abses Peritonsil

Gejala abses peritonsil umumnya menyerupai gejala tonsilitis, seperti:

  • Infeksi pada salah satu atau kedua amandel
  • Demam atau meriang
  • Kesulitan membuka mulut
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri saat menelan
  • Pembengkakan pada wajah atau leher
  • Sakit kepala
  • Suara teredam
  • Bau mulut

Selain gejala tersebut, abses peritonsil juga dapat menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti:

  • Infeksi paru-paru
  • Jalan napas tersumbat
  • Infeksi menyebar ke tenggorokan, mulut, leher, atau dada
  • Abses pecah

Diagnosis Abses Peritonsil

Diagnosis abses peritonsil umumnya ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan wawancara medis. Dokter akan memeriksa amandel dan jaringan sekitarnya menggunakan senter untuk melihat adanya kantung nanah.

Pemeriksaan pendukung, seperti USG, rontgen, atau CT scan, dapat dilakukan untuk melihat penyebab lain yang mungkin terlibat, seperti epiglotitis, abses retropharyngeal, atau selulitis peritonsil.

Pengobatan Abses Peritonsil

Pengobatan abses peritonsil biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Dalam sebagian besar kasus, kondisi ini dapat ditangani secara rawat jalan.

Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan rawat inap atau memberikan obat untuk meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Jika pengobatan dengan antibiotik tidak efektif, dokter mungkin akan merekomendasikan drainase abses atau operasi amandel.

Pencegahan Abses Peritonsil

Meskipun tidak dapat sepenuhnya dicegah, risiko terjadinya abses peritonsil dapat dikurangi dengan melakukan beberapa langkah berikut:

  • Menjaga kesehatan mulut
  • Menghindari merokok
  • Mengobati tonsilitis atau radang tenggorokan dengan baik
  • Menjaga daya tahan tubuh

Komplikasi Abses Peritonsil

Abses peritonsil yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Terhalangnya jalan napas
  • Infeksi bakteri pada rahang, leher, atau dada
  • Infeksi aliran darah
  • Sepsis
  • Pneumonia
  • Meningitis

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala abses peritonsil, seperti sakit tenggorokan saat menelan, demam, atau kesulitan membuka mulut, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Read Also
Post a Comment
Table of Contents

Loading…